Kamis, 16 Februari 2012

BANGKIT, BERGERAKLAH... SERUAN DAKWAH DAN TARBIYAH TELAH DIKUMANDANGKAN

Kepadamu wahai pejuang kebenaran…
Aku tuliskan segores pena di atas secarik kertas
Semoga menjadi renungan yang membawa cita-citamu melayang membumbung ke jauh ke angkasa, menggapai langit.
Biarkan ia terbang tinggi  setinggi tingginya… hingga dunia tahu
Cita-citamu akan mulia di jalan dakwah
Cita-citamu akan bangga menjadi seorang pejuang dakwah islam……

Saudaraku…
Sungguh !!!, Aku mencintaimu karena Allah…

Mari kita mulai dengan mengosongkan pikiranmu dari beban dunia,
Hilangkan angan-anganmu dari bayang-bayang kesibukan dunia…
Hempaskan seluruh rayuan dunia ke luar hatimu…
Buang ia untuk sementara, jangan biarkan ia mengusik ketenangan hatimu…
Dan biarkan pikiranmu tenang, nafasmu berayun mengikuti hembusan angin malam yang membelai tubuhmu…
Rasakan… dengarkan… suara jangkrik mengantarmu dalam keheningan malam ini
Di bawah remang-remang cahaya sang rembulan yang menyinari dirimu yang sendiri
Serahkan dirimu pada Allah…
Serahkan tawakkalmu pada-Nya…
Biarkan diri kita merasakan kebergantungan hanya kepada Allah….

Saudaraku…
Sesaat dan sejenak kali ini, biarkan beban di pundak atas semua beban kita lupakan,
keluarkan ia dari pikiranmu
lupakan ia untuk sesaat saja….
Dan biarkan semua itu… lepas … keluar bersama keluarnya nafasmu…
Ayo… tarik nafasmu… …… ……. ……..
Tahan……… …..  ….. dan lepaskan semua beban itu bersama hembusan nafasmu…..
Sekali lagi…. Tarik nafasmu…………. ………..  ……………….
Hembuskan …. Dan biarkan beban itu mengalir meninggalkan pikiran antum……………………………..

Biarkan kali ini keheningan malam menyelimuti tubuhmu…
Mengantarmu menisik kesunyian di gelap gulita…
dan biarkan diri kita merenung menyelami makna kata-kataku ini…
Ikhwafillah…
Tanpa sadar diri kita telah ada diwaktu sekarang…
Waktu begitu cepat berlalu…
Antum telah dewasa sebagai seorang aktivis dakwah…

Tahun-tahun telah berlalu mengantar kita, membuai diri kita akan gemerlapnya corak dan warna kampus…
Tanpa sadar kita telah memiliki junior…
Dan tentu panggilan “kak…”, mengandeng nama-nama kita di saat adik-adik kita menyapa

Semester demi semester pun telah berlalu…, tinggal kita menghitung bulan demi bulan… keberadaan Kita di kampus ini sudah akan berakhir…

Tapi tahukah kita ikhwafillah…
Bahwa waktu itu telah menipu kita…
Waktu itu telah membuat kita terpedaya…
Waktu itu telah membuat kita melupakan diri kita sendiri…
Waktu itu telah membuat kita rugi dengan kerugian yang begitu besar…
Waktu itu telah melalaikan kita dari tugas allah…
Kita sudah merasa cukup dengan ilmu kita sekarang…
Kita sudah merasa bangga dengan pemahaman kita sekarang…
Kita sudah merasa mapan dengan apa yang kita ketahui sekarang…
Kita merasa puas dan bibir berucap syukur “Alhamdulillah…”, saat hidayah dating menyapa kita, saat hidayah Allah azza wa jalla menghampiri dan masuk ke dalam relung hati kita,
Dan dengan hidayah itu…
hati kita menjadi bersinar terang…
hati kita menjadi hidup…
jalan dunia menjadi jelas, yang mana yang shahih dan yang mana yag bathil…
dengan hidayah Allah, kita telah menjadi orang-orang yang ditunjuki terang, dari gelap dan suramnya masa lalu kita, kita diangkat dari lumpur hina dunia dan dari lembah kenistaan maksiat menuju terangnya cahaya islam dan puncak-puncak kemuliaan…
ikhwafillah
sungguh kita sadari hidayah itu begitu mahal….
Yang sekiranya ingin dijual, maka kita tidak akan mau menukarnya dengan dunia beserta seluruh isinya…
Sungguh!!!, hidayah itu begitu berarti….
Yang seandainya…, kita tidak mendapatkannya…., maka mungkin saja…. Diri kita termasuk orang-orang yang sementara asyik berdu-duaan di tempat-tempat sepi dengan lawan jenis kita….
Yang seandainya hidayah itu tidak Allah berikan kepada kita…., niscaya kita akan menjadi orang-orang yang duduk berkumpul meneguk khamr, merokok…., atau minimal berkumpul dalam majelis-majelis sia-sia….
Na-udzu billah….
Tapi tahukah antum….
Bahwa di saat diri kita disapa oleh lembutnya hidayah……,
Saat itu pula ratusan bahkan ribuan manusia berbondong-bondong meninggalkan islam… murtad dari dien yang mulia ini…
Begitulah kondisinya….
Bahwa hari ini… umat islam seperti sebuah bangunan yang sedang dilalap api…. Di waktu malam…..
Api itu telah memakan sebagian besar bangunan ini…
Dan hanya beberapa orang yang terbangun
Tersadar akan kondisi ini….
Mereka pun bangkit dan bergegas…
Berlari mengambil air dan memadamkan api yang sudah demikian hebat berkobar itu…
Mereka hanya berjumlah beberapa orang…
Sementara penghuni yang lainnya sedang nyenyak tertidur…
Terbuai dengan mimpi-mimpi palsu dari nyanyian-nyanyian cengeng yang melemahkan jiwa….
Terlelap dengan angan-angan sia-sia dari musik-musik hina yang mengerdilkan jiwa bertemakan “cinta
Mereka Terbuai dengan kasur-kasur empuk dari mewahnya kendaraan dan rumah-rumah mereka…
Hidup mereka harus terjual demikian murah dengan makanan dan minuman haram, yang diperoleh dari penghasilan syubhat….
Kehidupan mereka harus rela tergadai dengan pil-pil murahan atau dengan botol-botol perusak akal….

Sementara itu…, para pemimpin hiruk pikuk dengan kekuasaan dan kekayaan…..
Sementara itu… anak-anak jalanan merengek-rengek kelaparan di pinggir jalan, menanti harap pemberian sesuap nasi….
Sementara itu…., para artis semakin hebat mempertontonkan diri mereka…, memperlihatkan aurat-aurat mereka dan menginjak-injak syariat Allah…!!!



Tidakkah antum sadar….
Bahwa umat hari telah begitu rusak, aqidahnya dicekoki dengan keyakinan-keyakinan berbau kesyirikan…., akhlak dipenuhi dengan akhlak-akhlak jahiliyah… akalnya dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan syubhat yang membuang keimanan mereka…..
Ikhwa fillah….
Kalau demikian adanya…, siapa lagi yang hendak kita berikan panji dakwah ini…
Siapa lagi yang akan kita harapkan untuk memperbaiki umat ini….
Apakah akan kita serahkan kepada orang-orang yang sibuk mengurus dunia mereka..????
Ataukah kepada pemuda-pemuda jalanan yang tidak jelas visi hidup mereka…???

Karena itu… saatnya untuk bergerak. Maju bergabung bersama pasukan pejuang. Menyambut kebangkiatn dakwah dan tarbiyah

1 komentar: