Minggu, 25 Maret 2012

Rombongan Muktamar XIII disambut hangat

Prakata
Sebelum lebih jauh tulisan ini kami susun, perlu kami sampaikan bahwa gaya penulisan selanjutnya mungkin akan lebih ‘santai’ dibanding tulisan sebelumnya.
Kopi dan Pisgor sebagai ucapan ‘Selamat datang’ bagi peserta muktamar
Dinginnya malam kabupaten Bone tidak menyurutkan niat kami – para mujahid dakwah UNM – untuk tetap melanjutkan agenda; menyukseskan kegiatan akbar Muktamar XIII FSIRI UNM.
Akhirnya rombongan pun tiba di desa Manciri pada sekitar pukul 02.00 Sabtu dini hari.  Keramahan dan senyuman tulus tuan rumah menyambut kedatangan kami.  Ditambah lagi, puluhan gelas kopi dan belasan piring pisang goreng telah terhidang seakan menyiratkan ucapan’selamat datang’.  Kami pun dipersilakan untuk mencicipi hidangan yang disiapkan oleh tuan rumah.  Suasana keakraban yang terbangun antara kami dan tuan rumah semakin menambah nikmat kopi hangat dan pisang goreng yang disajikan itu.
Roda malam terus bergulir, para mujahid pun merebahkan punggung di atas pembaringannya demi mempersiapkan tenaga mengikuti muktamar keesokan harinya.

Rabu, 14 Maret 2012

MEMBANGUN PILAR KEBANGKITAN UMAT[1]

Abu Fath el_Faatih

Pengaruh globalisasi telah merambah seluruh aspek kehidupan manusia. Ia bergulir bagaikan bola salju yang semakin hari semakin besar. Dalam satu referensi disebutkan, bahwa globalisasi memiliki tiga daya yang sulit dibendung. Pertama, Wideness (Keluasan). yaitu kemampuan menjangkau dalam skala yang sangat luas. Kedua, Depthness (kedalaman), yaitu kemampuan merombak  nilai-nilai yang telah berlaku. Ketiga, (Revolution Power) daya rubah, yaitu kemampuan merubah dalam waktu yang sangat singkat.
Tiga daya inilah yang menjadi kendaraan bagi seluruh “ideologi asing” masuk menyelinap di balik pesan-pesan globalisasi. Liberalisasi dan kebebasan serta kesetaraan. Akan tetapi di balik semua itu, ada sebuah rencana besar yang diarsiteki oleh sekelompok kecil manusia yang ingin merubah wajah dunia menuju The New World Order, Tata Dunia Baru. Dibaliknya ada agenda penghancuran besar-besaran yang tengah sabar dinanti, satu agenda demi agenda diselesaikan.
Globalisasi pun menjadi ancaman besar bagi umat islam. Globalisasi tidak lain adalah gelombang penghancuran umat. Di dalamnya agenda Ghazwul Askari (perang fisik) di arahkan kepada negara-negara timur tengah. Politik belah bambu dan dukungan terhadap gerakan-gerakan separatis  masih terus digencarkan barat. Sementara di belahan bumi lain dibenamkan Ghazwul Fikri (perang pemikiran) secara rahasia. Umat pun dikepung dari dua arah secara bersamaan. Dari dalam dan dari luar.